SUARA BANDUNG BARAT - Baim Wong yang sudah siap berangkat ke Tanah Cuci untuk menunaikan ibadah haji, akhirnya harus membesarkan hati setelah dipastikan gagal berangkat.
Padahal, Baim Wong sudah berada di dalam pesawat ketika informasi tersebut ia dapat. Meski sangat ingin menunaikan ibadah tahunan tersebut, Baim tetap batal berangkat.
Menurut jadwal yang sudah ditetapkan harusnya Baim Wong berangkat haji pada tanggal 7 Juni 2023, dua hari yang lalu. Baim dijadwalkan berangkat bersama keluarganya.
Tidak ada penjelasan detail yang dilontarkan Baim Wong terkait pembatalan keberangkatannya.
Baca Juga:Luis Milla dan Pemain Baru Persib Ini Mengaku Senang, Ada Apa?
Tetapi, sehari setelah jadwal keberangkatan dibatalkan, beredar kabar bahwa Paula istri Baim Wong mengalami keguguran. Itulah sebabnya Baim batal berangkat.
Memang benar, melalui Instagram pribadi milik Baim Wong ia membenarkan jika Paula mengalami keguguran di salah satu postingan terbarunya.
"Takut opini kalian kemana2 mengenai haji ini, anggap saja Allah menggagalkan saya berangkat demi menjaga istri saya yg keguguran," kata Baim Wong seperti yang dikutip bandungbarat.suara.com pada Sabtu (09/07/2023) pada salah satu postingan Instagram Baim Wong.
Baim Wong harusnya berangkat ke Tanah Suci berbarengan dengan jadwal berangkatnya Raffi Ahmad dan keluarga meski beda travel.
Menyikapi pembatalan ini, Baim Wong mencoba bijak menanggapinya dengan menyebutkan bahwa masih belum waktunya ia dipanggil oleh Allah ke Tanah Suci.
Baca Juga:Sonya Fatmala Tegaskan Pencegahan Kekerasan pada Anak di Bandung Barat Harus Komprehenshif
Soal pembatalan berangkat Baim Wong untuk lebih detailnya, aktor 42 tahun itu hanya sedikit memberikan penjelasan bahwa pihak travellah yang akan menjelaskannya secara rinci.
Melalui channel YouTube pribadi miliknya Baim juga menjelaskan bahwa istrinya memang sudah sakit sebelumnya.
Mengenai hal ini, Baim Wong tidak mempermasalahkannya. Ia pun merasa bahwa pembatalan ini belum seratus persen batal, bisa jadi ada jalan lain yang tiba-tiba membuatnya tetap harus berangkat. (*)
