SuaraBandungBarat.id- Strategi pencegahan aksi kekerasan maupun perundungan bahkan kekerasan seksual pada anak harus dilakukan secara komprehensif di Kabupaten Bandung Barat.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sonya Fatmala, Sabtu (10/6/2023).
Ia mengatakan, hal itu dilakukan sebagai solusi terhadap maraknya kasus tersebut yang menimpa anak-anak di bawah umur di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Bandung Barat.
"Oleh karena itu perlu penanganan secara serius berupa panduan pencegahan bagi semua pihak, agar angka kasus ini bisa ditekan," katanya.
Baca Juga:4 Hal Penting yang Sebaiknya Dirahasiakan dari Ibu Mertua agar Harmonis!
Ia menambahkan, saat ini pihaknya menggandeng berbagai unsur dalam merumuskan strategi pencegahan terhadap kasus yang menimpa anak-anak tersebut.
"Kita akan diskusi dengan berbagai pihak untuk menyusun strategi pencegahan aksi bullying. Termasuk psikolog anak, bagaimana langkah-langkah efektif untuk mencegah tindak ini," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam melakukan upaya pencegahan terhadap potensi kekerasan pada anak harus dilakukan dengan metode khusus yang efektif dan efisien.
"Rasanya gak bisa kalau kita cuma kasih sosialisasi terhadap anak-anak. Kalau untuk orang tua terkait pola asuh agar mencegah bullying tidak terjadi," katanya.
"Tapi untuk anak SD saya kita perlu pendekatan khusus, serta berbagai pihak ikut terlibat. Makanya kita gandeng para ahli untuk merumuskan strategi," imbuhnya.
Baca Juga:Kebaikan Raffi Ahmad Dibongkar Petugas Damkar, Pantas Disayang Karyawannya
Ia menyebut, pola asuh hingga pengawasan pergaulan dan penggunaan teknologi digital oleh anak menjadi indikasi penyebab adanya tindakan kekerasan maupun bullying yang diterima anak di bawah umur.
"Bisa saja ada pola asuh salah atau melihat tontonan dari media digital sehingga anak-anak meniru tindak itu. Maka kita harus mengkoreksi pola asuh dan memperketat pemantauan anak dari gadget," katanya.
Ia berharap, dengan adanya draf strategi pencegahan perundungan, semua pihak punya cara panduan dalam bertindak.
"Tiap baca berita kasus perundungan saya selalu sedih dan miris. Di saat mereka dapat hak belajar malah jadi korban bullying atau kekerasan. Semoga dengan ikhtiar ini dapat menjadi solusi kita," pungkasnya. (*)