Peringati Reformasi, Mahasiswa UIN Bandung Lakukan Ini dan Berikan Sikap, Berikut Pernyataannya

Segenap mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung turut memperingati peringatan reformasi 98 yang ke-25 di tahun 2023 ini. Peringatan reformasi ini dilakukan cara berikut ini. Selain itu, mereka juga memberikan sikap terkait penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu.

Ehsa Nagara
Minggu, 28 Mei 2023 | 23:30 WIB
Peringati Reformasi, Mahasiswa UIN Bandung Lakukan Ini dan Berikan Sikap, Berikut Pernyataannya
Mahasiswa UIN Bandung gelar nonton bersama peringati 25 tahun reformasi. (Instagram)

SUARA BANDUNG BARAT - Segenap mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung turut serta melakukan peringatan reformasi 98 yang ke-25 tahun 2023 ini.

Peringatan reformasi dimaksudkan sebagai salah satu ujud untuk merawat ingatan terhadap cita-cita reformasi yakni pembumisasian nilai-nilai kesetaraan dan kebebasan.

"Kita perlu merawat ingat, agar cita-cita semangat reformasi tidak pudar seiring dengan perkembangan bangsa dan negara hari ini," tutur Gilang Ramadhan, Mentri Kajian Isu Strategi Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Bandung.

Acara memperingati peringatan reformasi 98 tersebut diisi oleh seganap mahasiswa UIN Bandung dengan menonton bersama film Di Balik '98.

Baca Juga:Cek Fakta: Gubernur Lampung Diproses Hukum? Bima Jadi Sebab Utamanya?

Ketika ditanya alasan kenapa dipilih film tersebut, karena film produksi MNC Pictures tersebut dinilai memberikan pemaknaan lain tentang demonstrasi mahasiswa untuk menuntut reformasi.

"Di sini kita melihat bagaimana reformasi 98 ternyata banyak memberikan dampak psikologis dan sosiologis terhadap masyarakat Indonesia, terutamanya masyarakat etnis Tionghoa, mereka juga ternyata ada yang turut memperjuangkan reformasi sebagaimana film ini menggambarkannya," tutur Maulana Ihsan, staf khusus DEMA UIN Bandung dalam sesi diskusi pascanonton bersama.

Selain itu, DEMA UIN Sunan Gunung Djati juga memberikan sikap terkait upaya penuntasan segala bentuk pelanggaran HAM berat masa lalu yang pada hari ini belum menemukan titik terangnya.

Isi pernyataan sikap itu ialah:

PERNYATAAN SIKAP
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Bahwa ingatan kolektif sebuah bangsa menjadi penting artinya. Apalagi suatu peristiwa yang di dalamnya terjadi pelanggaran hak-hak dasar manusia secara terang-terangan.

Sebabnya, DEMA UIN Sunan Gunung Djati Bandung memberikan sikap :

1. Akan selalu mengingat dan menuntut agar kasus pelanggaran HAM berat masa lalu dituntaskan dan diberikan keadilan bagi para penyintasnya;

2. Bahwa ingatan kolektif sebuah bangsa adalah penghubung-pengikat bagi mereka yang sadar atas sejarah sehingga mereka yang dikerdilkan dalam peristiwa pelanggaran HAM hatus dipastikan keadilannya. Ketidakseriusan terhadap upaya memberikan keadilan adalah bahasa lain atas pencorengan citra dan identitas bangsa;

3. DEMA UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyokong penuh tindakan pemerintahan untuk memberikan kepastian hukum dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan terhadap upaya penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat masa lalu;

4. DEMA UIN Sunan Gunung Djati Bandung mendukung upaya rekonsiliasi bangsa atas kejahatan HAM berat masa lalu jika telah benar-benar terang kepastian hukum dan kebenarannya. Terangnya tersebut melebihi sinarnya mentari. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya terhadap komitmen merealisasikan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Bandung, Mei 2023
25 Tahun Reformasi

Atas nama 
DEMA UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Daerah

Terkini

Tampilkan lebih banyak