SUARA BANDUNG BARAT - Mengerikan! sekelompok anak muda mengibarkan bendera pelangi yang identik dengan lambang komunitas Lesbian, Gay, Biseksual and Transgender (LGBT) saat melakukan aksi di depan Monumen Nasional (Monas), Jakarta pusat.
Dalam foto tersebut nampak puluhan orang berkumpul di depan sebuah panggung kecil di kawasan Monas. Disebut akun yang mengunggah foto tersebut di akun twitter bernama @sosmedkeras pada Selasa (24/5/2023) lalu.
Foto tersebut menampakan seorang laki-laki tengah berorasi di hadapan puluhan orang lainnya. Di bawah pijakan orang tersebut nampak bendera pelangi; merah, kuning, hijau, biru yang diidentikan dengan bendera LGBT.
Belum diketahui kapan gambar tersebut diambil. Akun tersebut hanya menampilkan cuplikan foto dan tidak memberikan keterangan waktu. Namun sebelumnya juga, LBH Jakarta dalam aksi Women's March Jakarta pada 20 Mei lalu juga menampilkan bendera yang dimaksud.
Baca Juga:Kripik Pisang Organik Omzet Ratusan Juta: Berawal dari Cinta Ibu, Inovasi Tiada Henti Jadi Kunci
Potret yang menampilkan lambang LGBT tersebut sontak membuat ramai media sosial tanah air. Diketahui, bahwa Mahfud MD pun mengatakan jika pemerintah tidak bisa melarang orang berstatus sebagai homo atau lesbian yang termasuk dalam LGBT.
Dalam UU KUHP pun sekelompok LGBT tidak dapat dilarang, menurut Mahfud MD perilaku LGBT ciptaan Tuhan. Ia mengakui jika perilaku LGBT memang dilarang khususnya dalam norma ajaran agama Islam namun aturan tersebut tidak bisa dituangkan dalam UU Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP.
Istilah LGBT sendiri seiring dengan berjalannya waktu berkembang menjadi LGBT+ dan LGBTQ+ dengan tambahan queer serta orang-orang yang masih mempertanayakan identitas seksual mereka.
Perilaku ini berupa hubungan seksual antar sesama jenis yang dilarang oleh banyak agama dan norma masyarakat. Dalam Islam, disebutkan secara eksplisit adanya larangan terhadap penyimpangan seksual tersebut dan disebutkan berulangkali di sejumlah ayat. Kaum LGBT banyak dikisahkan dalam Kisah Nabi Luth yang diazab.
Namun, kaum LGBT ini terus berkembang setiap harinya baik ditingkat nasional maupun global, sebuah survei bahkan mengatakan di 27 negara terdapat 30 persen responden yang sudah tidak tertarik kepada lawan jenis. (*)