SuaraBandungBarat.id - Seksolog, dokter Boyke Dian Nugraha menyampaikan cara orang tua mengajarkan anak mengenai pendidikan kesehatan keluarga.
Hal tersebut, ia sampaikan ketika menghadiri wawancara di kanal Youtube milik Merry Riana.
Motivator, Merry Riana mengawali pertanyaan kepada dr. Boyke mengenai seks itu sebuah hal yang tabu atau tidak.
Dokter Boyke menjawab bahwa semua itu tergantung dari lingkungan keluarga, bagaimana mereka mengkomunikasikannya kepada anak.
Baca Juga:Waduh! Masih Betah Menjomblo, Fatin Shidiqia Lebih Pentingkan Hal Ini di Bulan Ramadhan
“Kalau kita ngomongin seks dengan tujuan yang baik. Memang hal-hal kaya gini tergantung dari lingkungan keluarganya. Kalau lingkungan keluarganya segala hal dosa, itu mungkin tidak terjadi komunikasi. Sementara kita, selalu dimasukin informasi-informasi dari youtube, googling, mengenai hal apapun tentang seks,” kata dr.Boyke, yang dikutip oleh SuaraBandungBarat.id dari kanal Youtube Merry Riana, Minggu (2/4/2023).
Menurut dr.Boyke, kita sebagai orang tua harus mengimunisasi anak dengan memberikan mereka kekebalan supaya tidak mudah terjerumus.
Hal ini dikarenakan sifatnya pengetahuan, imunisasinya bentuk pengetahuan juga yaitu pendidikan kesehatan reproduksi.
Kemudian, dr.Boyke menjelaskan bahwa untuk memberi anak pengetahuan mengenai reproduksi yaitu sejak anak mulai bertanya dan sebagai orang tua harus menjawab pertanyaan anak dengan tidak boleh berbohong.
Terlebih lagi, perkembangan teknologi yang semakin maju membuat anak sering melihat sinetron atau gambar yang kadang dapat memicu rangsangan anak sehingga mereka lebih cepat mengalami pubertas.
Baca Juga:Sahkah Memakai Minyak Wangi Saat Puasa? Begini Hukum dan Penjelasannya
“Jadi, anak-anak SD kelas 5 baik perempuan maupun laki-laki harus diberitahu mengenai mimpi basah dan menstruasi pertama,” ujar dr. Boyke.
Baginya, pendidikan seks terbaik diberikan oleh orang tua, bukan dari dokter, guru agama, guru BP, maupun walikelas.
Lebih lanjut, dr. Boyke mengungkapkan bahwa kita sebagai orang tua perlu memperhatikan ciri-ciri anak yang sudah memasuki masa pubertas.
“Kita sebagai ortu harus musti melihat kalau anak perempuannya sudah mulai malu, minta dibelikan miniset, sudah mulai kita lihat tumbuh di bagian dadanya. Kemudian, anak laki-laki memiliki suara yang sudah mulai pecah. Hal itu, sudah mulai hati-hati dikarenakan sudah memasuki usia pubertas,” pungkas dr. Boyke.
Tak hanya itu, ia mengatakan bahwa tidak ada pendidikan yang terlalu jauh, yang ada mereka bisa menangkapnya asal kita tulus dan jujur kepada mereka, akan lebih siap. (*)
Sumber: Youtube Merry Riana