suarabandungbarat.id – Berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi atau cara tersendiri untuk menyambut bulan Ramadhan.
Masing-masing daerah di Indonesia biasanya akan menggelar tradisi menjelang bulan Ramadhan. Hal inilah yang menjadi pemandangan menarik saat menjelang bulan puasa.
Tradisi menyambut bulan Ramadhan ini menjadi pemandangan yang menjadi kebiasaan daerah tersebut. Itulah sebuah keunikkan dari keberagaman tradisi di Indonesia.
Beda daerah, berbeda pula tradisi yang dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan di Indonesia seperti ketiga daerah ini yang dikutip dari akun youtube BeeCara.
Baca Juga:Adi Hidayat Jelaskan Keutamaan Sahur di Bulan Ramadhan Menurut Al-Qur'an dan Hadits
1. Tradisi Balimau
Tradisi balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau dan biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran Sungai dan tempat pemandian.
Diwariskan secara turun-temurun, tradisi ini dipercaya telah berlangsung selama berabab-abad. Latar belakang dari balimau adalah membersihkan diri secara lahir-bathin sebelum memasuki bulan Ramadhan sesuai ajaran agama Islam.
Pada zaman dahulu, tidak banyak orang yang bisa mandi hingga bersih karena tidak ada sabun. Banyak wilayah kekurangan air, sibuk bekerja, dan lainnya.
Saat itu, pengganti sabun di beberapa wilayah di Minangkabau adalah limau atau jeruk nipis karena bisa melarutkan minyak atau keringat di badan.
Baca Juga:Ulang Tahun ke-47, Ini 3 Drama Korea Cha Tae Hyun yang Menginspirasi Ini!
2. Tradisi Nyadran-Jawa Tengah
Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa terutama Jawa Tengah. Nyadran berasal dari bahasa sansekerta, shraddha yang artinya keyakinan, sedangkan dalam bahasa Jawa, nyadran berasal dari kata sadran artinya ruas Sya’ban.
Nyadran sendiri adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Kegiatan yang dilakukan antara lain membersihkan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri berupa kenduri keselamatan di makam leluhur.
3. Tradisi Malamang-Sumatera Barat
Malamang, sebuah tradisi masyarakat Minang dalam menyambut hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi untuk disuguhkan kepada tamu yang berkunjung ke rumah.
Lemang merupakan olahan beras ketan putih yang dipadukan santan, lalu dimasak menggunakan bambu sampai matang. Untuk membuat lemang, membutuhkan waktu yang cukup lama, kurang lebih empat hingga lima jam dibakar menggunakan api sampai matang.
Selain dari beras ketan putih, lemang juga ada yang terbuat dari labu yang dikukus, lalu diberi santan dan dimasak menggunakan bambu.
Demikian tiga tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan dari berbagai daerah di Indonesia. (*)
Sumber: Akun youtube BeeCara