suarabandungbarat.id – Indonesia memang kaya akan budaya. Begitu juga tradisi daerahnya dalam menyambut bulan Ramadhan.
Tiap daerah di Indonesia memiliki cara unik masing-masing dalam menyambut bulan Ramadhan. Tradisi tersebut tentu saja dibuat karena terdapat makna didalamnya.
Biasanya, tradisi di tiap daerah ini dilakukan sehari sebelum memasuki bulan Ramadhan di Indonesia.
Ada begitu banyak tradisi tiap daerah di Indonesia untuk menyambut bulan Ramadhan seperti pada ketiga daerah berikut yang dikutip dari akun youtube BeeCara.
Baca Juga:Penjelasan Lengkap Pemerintah Tambah Cuti Bersama Lebaran 2023 Mulai 19 April
1. Tradisi Kirab Dandangan-Kudus
Tradisi dandangan merupakan tradisi yang berasal dari daerah Kudus. Dandangan diyakini sebagai sebuah tradisi peninggalan Sunan Kudus sejak 450 tahun lalu yang dilakukan untuk menyambut datangnya awal Ramadhan.
Dulunya, pengumuman awal bulan puasa dilakukan oleh Jakfar Sodiq melalui pengeras suara di Menara Kudus sambil diiringi tabuhan bedug Masjid yang berbunyi bedug “dang dang dang”. Itulah yang kemudian kerap disebut dandangan.
2. Tradisi Munggahan-Jawa Barat
Masyarakat sunda di Jawa Barat pada umumnya menyambut kedatangan bulan puasa melalui tradisi munggahan. Acara munggahan terdiri dari kegiatan kumpul keluarga besar, sahabat, dan teman-teman untuk saling berbagi bermaafan sambil menikmati sajian makanan khas.
Baca Juga:Hartanya Capai Rp 51 M, Calon Hakim Agung Khusus Pajak Ini Punya Rekening Gendut
Maksud tradisi ini adalah untuk mempersiapkan diri menuju puasa sebulan penuh. Munggahan dilakukan oleh hampir semua golongan masyarakat sunda menggunakan caranya masing-masing.
Sebuah acara makan bersama yang dalam istilah orang sunda disebut botram dilakukan sambil bertamasya baik di Pegunungan, Sawah, tempat wisata lainnya.
3. Tradisi Pacu Jalur-Kabupaten Kuantan
Pacu jalur merupakan sebuah tradisi yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Jalur adalah perahu besar yang dapat memuat empat puluh sampai lima puluh orang anak pacu, sedangkan pacu artinya lomba adu cepat.
Anak pacu adalah sebutan untuk orang yang mengendarai perahu tradisional tersebut. Jalur dibuat dari batang pohon Borneo atau kuli-kulian yang memiliki panjang 30 meter.
Tradisi ini mirip seperti lomba dayung. Tradisi pacu jalur tersebut biasanya dilakukan di Sungai Batang Kuantan yang panjang lintasannya mencapai satu kilometer yang ditandai enam tiang pancang.
Konon, pacu jalur telah dilaksanakan sejak abad ke-17. Banyak ritual yang harus dilalui terlebih dahulu untuk membuat jalur yang akan digunakan.
Nah, itulah ketiga tradisi menyambut bulan puasa tiap daerah di Indonesia. Selamat menunaikan ibadah puasa! (*)
Sumber: Akun youtube BeeCara