SuaraBandungBarat.id - Agar puasa ramadhan diterima oleh Allah SWT, tentu tidak bisa sembarangan. Para Ulama menjelaskan berpuasa haruslah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh ajaran Islam. Terutama pada niat puasa, karena dalam ajaran Islam niat adalah hal yang penting ketika seseorang hendak mengerjakan suatu perbuatan.
Berkaitan dengan niat puasa, Ustadz Abdul Somad menjelaskan ada dua pendapat yang banyak diikuti oleh mayoritas umat Islam. Pertama yaitu niat puasa ramadhan dikerjakan pada awal atau hari pertama di bulan suci Ramadhan.
"Ada pendapat tentang niat satu kali saja di malam pertama Ramadhan untuk sebulan satu paket, pendapat ini dari Mazhab Maliki," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir dari kanal youtube Ustadz Menjawab, Sabtu, (18/03/2023).
Adapun, sebagian besar mazhab mempercayai atau berpendapat, niat puasa mestilah dilakukan setiap hari.
Baca Juga:Disebut Pamer Rumah Baru saat Reza Arap Jatuh Miskin, Wendy Walters Ungkap Hal Ini
Walaupun berbeda, UAS mengatakan maka dikembalikan kepada keyakinan setiap umat muslim untuk menyikapi perbedaan tersebut, adapunsecara hukum sah untuk dilakukan. Dalam hal ini, ia menceritakan ketika niat puasa dilakukan di zaman dahulu bahkan dinyanyikan di jukung atau sampan.
"Biasanya dulu nenek moyang kita dulu di kampung-kampung setelah Shalat Tarawih melafazkan niat puasa. Karena dikhawatirkan saat pulang ketiduran dan lupa berniat," jelasnya.
Oleh sebab itu , Ia menyarankan niat tersebut bisa dilafadzkan ketika malam hari atau setelah Shalat Tarawih. Usai berniat maka diperbolehkan langsung makan dan minum saat sahur.
" Yang penting sebelum adzan subuh. Itu bedanya dengan puasa sunnah yang bisa dilakukan selepas subuh dengan syarat tidak makan setelah adzan subuh," ucap Ustadz Abdul Somad.
Maka, menurut UAS jika belum terbit fajar dan adzan subuh belum berkumandang diperbolehkan makan dan minum dan niat pun sah dilakukan di waktu tersebut. Dalam pandangan Madzhab Syafi'i untuk berhati-hati maka diberlakukanlah Imsakiyah sebelum batas berakhirnya sahur yakni terbit fajar.
Baca Juga:Ngaku Trauma, Lina Mukherjee Pernah Alami Kekerasan Fisik di Lingkungan Pesantren
"Perlu dipahami imsak bukan lampu merah tapi lampu kuning, artinya berhati-hati sebelum waktu puasa tiba," pungkasnya.
Adapun Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'aala. (*)