SuaraBandungBarat.id - Simak materi khutbah Jumat berikut ini tentang keutamaan akhlak dalam membangun kemajuan bangsa.
Kemajuan bangsa memang tidak lepas dari peran serta masyarakat yang secara bersama-sama membangun bangsa yang kuat.
Namun kerjasama tersebut tidak akan terwujud jika akhlak dan karakter bangsa tidak baik, terutama kaum muda yang menjadi penerus bangsa.
Maka dari itu, berikut ini adaah khutbah Jumat tentang keutamaan akhlak dalam membangun kemajuan bangsa:
Baca Juga:Tata Cara Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan 2023 dan Doanya dalam Bahasa Indonesia Lengkap
Khutbah I:
. . . . : .
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Marilah kita selalu meningkatkan ketakwaan kepada
Allah Swt dengan selalu berjalan di atas ketentuan yang telah ditetapkan-Nya. Sehingga dapat mengantarkan kita menuju kebahagiaan yang abadi yaitu kebahagiaan akhirat.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Baca Juga:Sambut Arus Mudik Lebaran 2023, Pakar: Sebaiknya Ada Pengaturan Jam Angkutan Logistik
Generasi muda saat ini adalah masa depan bangsa. Namun karakter yang dimiliki anak muda sekarang sangatlah miris.
Oleh karena itu, marilah kita membangun kembali generasi muda kita dengan cara mendidik ilmu dan akhlak yang telah diajarkan oleh nabi Muhammad saw, selalu mengenang dan menceritakan jasa para pahlawan yang telah gugur demi menegakkan tiang kemerdekaan bangsa ini.
Sebab dengan hal itu generasi muda akan sedikit lebih mengerti tentang arti sebuah perjuangan.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Kita akui atau tidak, pemuda adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam mengisi kemerdekaan. Merekalah yang sangat menentukan baik buruknya masa depan tanah air ini.
Bahkan karena perannya yang sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini tercetuslah hari Sumpah Pemuda yang diperingati pada tanggal 28 Oktober.
Namun apa yang kita saksikan sekarang? Sudah berapa banyak pemuda generasi bangsa yang menjerumuskan dirinya ke dalam hal-hal yang bersifat negatif seperti narkoba, pembunuhan, pemerkosaan dan banyak keburukan lain. Untuk mengatasinya, marilah kita mulai dari komunitas yang terkecil seperti keluarga.
Allah Swt berfirman:
.(:6)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (Q.S. at-Tahrim:6)
Jika mayoritas penduduk tanah air ini peduli akan kebaikan keluarganya masing-masing dan menjaganya dari hal-hal yang dapat menjerumuskan mereka ke dalam neraka, maka niscaya generasi bangsa akan selamat dari hal-hal negatif, karena generasi bangsa adalah anak-anak kita sendiri yang kelak akan meneruskan perjuangan bangsa ini.
Namun, sungguh bukan hal yang mudah untuk memelihara putra putri kita dari gejolak zaman yang telah terkikis krisis akhlak ini.
Apalagi di zaman sekarang yaitu zaman yang haus akan harta dan tahta, kemaksiatan banyak terjadi di mana-mana dan sudah dianggap menjadi suatu hal yang lumrah. Na’udzubillahi min dzalik.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Sebagai orang tua marilah kita mendidik anak sejak dini dengan akhlak yang baik karena karakter sudah mulai terbentuk sejak usia kanak-kanak.
Dengan terbentuknya karakter anak yang berakhlakul karimah, maka sudah pasti anak akan bisa membedakan mana hal yang baik dan buruk baginya.
Secara otomatis ia dapat menyaring perilaku teman temannya. Begitu juga sebaliknya, jika anak tidak diajarkan akhlak yang baik, maka ia akan mudah terpengaruh oleh teman-temannya.
Sehingga ia akan dengan cepat menirukan perkataan dan perbuatan yang ia lihat tanpa menyaring terlebih dahulu apakah hal itu baik atau buruk baginya.
Di zaman sekarang banyak orang pintar, tetapi tidak berakhlak seperti para koruptor. Mereka berpendidikan tinggi, menyandang gelar, mempunyai jabatan tetapi tanpa rasa takut dan malu meraka melakukan hal yang dilarang oleh agama dan negara.
Jika para koruptor benar-benar mempunyai akhlak yang baik, niscaya ia tidak akan berani melakukan hal tersebut.
Oleh karena itu, banyak ulama kuno yang mempunyai prinsip “adab berada di atas ilmu".
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Janganlah merasa bosan untuk selalu menasihati putra putri kita dalam hal sekecil apapun, karena nasihat tersebut lambat laun akan membentuk karakter seorang anak.
Sehingga dia menjadi seorang yang berakhlakul karimah. Meski terlihat sepele, namun hal ini sangat berpengaruh dalam menjadikan buah hati kita sebagai anak yang saleh dan salihah.
Hal itu telah dicontohkan oleh Lukman Hakim dalam menasihati putranya yang dijelaskan dalam firman Allah Swt:
(:17)
Artinya: “Hai anakku, dirikanlah salat dan perintahlah (manusia) mengerjakan kebaikan dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.” (Q.S. Luqman:17)
Tidak hanya itu, masih banyak lagi nasihat-nasihat Lukman Hakim kepada putranya yang bahkan sampai diabadikan di dalam Alquran.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Dalam membangun generasi muda sempurna yang
berhubungan dengan Allah Swt ataupun dengan mahluk (hablum minallah wa hablum minannas) pasti tidak terlepas dari dua pondasi yaitu agama dan negara.
Agama membekali pemeluknya dengan aturan (hukum) yang sesuai dengan posisi masing-masing untuk dipertanggung jawabkan kelak di hadapan Allah Swt.
Sedangkan negara merupakan prinsip yang menjadi landasan bagi para pemeluknya untuk melakukan perbuatan baik serta berakhlakul karimah.
Dapat kita ambil kesimpulan dari apa yang telah disampaikan, betapa pentingnya membekali anak dengan ilmu dan akhlak yang mulia sejak dini, sehingga dia dapat melanjutkan perjuangan orangtuanya, negaranya, bahkan agamanya. Semoga Allah Swt memberikan kita anugerah.
. . .
Khutbah II:
. . . . . . . . . . . !
Demikian khutbah Jumat tentang keutamaan akhlak dalam membangunkemajuan bangsa yang dikutip dari lirboyo.net.(*)