SuaraBandungBarat.id - Salah satu kemudahan yang diberikan teknologi kepada kehidupan manusia adalah mudahnya mengakses dan menyebarkan informasi yang diterima.
Salah satu dampak yang kemudian lahir dari mudahnya menerima dan mengakses informasi tersebut adalah terjebaknya manusia dalam kebingungan dan gangguan informasi akibat overdosis informasi yang diterima.
Akhir-akhir ini banyak muncul informasi bohong atau hoaks oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab. Hoaks sendiri diartikan sebagai informasi yang mengandung informasi salah atau suatu jenis kebohongan.
Implikasi logisnya, jika seorang yang menerima informasi tersebut tidak berhati-hati dan penuh ketelitian maka akan berdampak kepada merugikan diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga:Huh Yunjin LE SSERAFIM Siap Rilis Lagu Solo ke-3 'love you twice'
Untuk itu perlu untuk kiranya dapat membedakan mana informasi yang benar dan berita bohong. Dan Tim Suara Bandung Barat telah merangkum cara membedakan informasi hoak atau tidak:
1. Judul Provokatif Harus Diwaspadai
Berita yang mengandung judul provokatif dan sensasional misalnya dengan langsung menuding pihak tertentu, maka diperlukan kematian-hatian terhadapnya.
Isi dari berita tersebut dapat saja diambil dari berita resmi akan tetapi konten isi serta susunan kalimat dan lain semacamnya diubah sedemikian rupa sehingga menimbulkan persepsi yang negatif kepada salah satu pihak.
Oleh karenanya, jika menemui berita dengan judul provokatif dan sensasional sebaiknya Anda mencari berita serupa dengan referensi yang lebih terpercaya, sebelum mempercayai bahkan hingga menyebarkannya.
Baca Juga:Gubernur Koster Larang Wisman Sewa Motor, Pemilik Rental : Turis akan Pergi dari Bali
2. Cermati Alamat Situs Web
Bagi Anda yang menerima informasi yang berasal dari website atau yang mencantumkan URL diharapkan untuk berhati-hati karena beberapa situs kadang belum terverifikasi sebagai insitusi pers resmi.
3. Verifikasi Fakta
Diharapkan untuk memerhatikan dari mana dan bagaimana sumbernya? Apakah berasal dari insitusi resmi seperti Kemenpora, KPK atau lainnya. Termasuk dalam hal ini pun jangan percaya terhadap informasi yang diberikan ormas, ornop dan lain sebagainya.
Selain itu, harap diperhatikan pula keberimbangan fakta serta data yang dipaparkan. Karena jika hanya memuat satu sumber saja ditakutkan pandangan yang diberikan tidak menyeluruh dan utuh.
Hal lain yang kudu diperhatikan oleh pembaca dalam memverifikasi informasi yang diterima adalah dengan dapat membedakan antara opini dan berita berdasarkan fakta.
4. Keaslian Foto Menjadi Penentu
Di era digital kemudahan untuk mengedit foto menjadi hal yang mudah ditemukan. Di jaman ini, bukan hanya teks yang dapat dimanipulasi, jauh daripada itu foto bahkan video pun dapat dengan mudahnya dirubah.
Cara guna mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google.
Selain daripada itu, Anda semua juga dapat bergabung kepada group-group yang seringkali menyajikan informasi tentang berita yang bohong atau tidak.
Jika Anda menemui berita hoaks atau bohong, bisa langsung memverifikasinya. (*)
Sumber: Kominfo.go.id
Editor: Fikri Azhari