Suarabandungbarat.id – Bogor memiliki beberapa makanan yang disukai oleh Presiden Joko Widodo dan makanan-makanan tersebut sudah beberapa kali menjadi hidangan di Istana Presiden. Para penjual juga membagikan kisah inspiratif mereka.
Pertama, Martabak & Bakso “Kiki”. Kiky Sanjaya sang pemilik usaha ini mengatakan “Saya dulu sempat vakum juga, gagal. Saya udah frustasi, udah enggak semangat lagi mau usaha apa. Kebetulan, banyak penggemar makanan saya, support saya.”
Kualitas bahan-bahan makanan di Martabak & Bakso “Kiki” sangat dijaga kualitasnya dan tidak menggunakan bahan pengawet. Kiky sendiri yang meracik resep makanan yang dijualnya, kunci kesuksesan martabak dan bakso yang satu ini.
“Martabak yang bagus, saya rasa dimakannya nggak lengket digigi, teksturnya lembut, warna kulitnya bagus. Bakso, itu pengaruhnya dari daging. Kalau dagingnya udah jelek, pasti gagal,”kriteria martabak dan bakso yang baik menurut Kiky. Martabak & Bakso “Kiky” biasa dipesan oleh Istana Bogor, untuk acara-acara rapat kabinet, ada tamu negara. Kiky juga sudah beberapa kali melayani Bapak Presiden Joko Widodo secara langsung.
Kedua, Kluwih. Kluwih adalah restoran sunda yang mengedepankan juga beberapa masakan khas Bogor. Menu favorit di restoran ini adalah menu paket liwet, disajikan menggunakan daun pisang. Dengan mengambil akar sunda dan dikemas menjadi lebih modern.
“Di sini tuh kita pingin, mengabadikan lah, beberapa menu-menu atau pun resep-resep tradisional yang memang mungkin warisan dari orang tua kita sebelumnya ya,” Ujar Yeksha Buana Alam, Manajer Operasional Kluwih.
Kurang lebih empat kali, Bapak Presiden Joko Widodo beserta keluarga beliau menyantap hidangan di Kluwih. Yeksha menuturkan beberapa menu favorit Bapak Presiden “Sebenernya menunya justru yang sederhana ya. Ayam goreng, tahu, tempe, sambal, sama lalapan udah pasti, sama cah jantung pisang, terus sama tahu gejrot.”
Ketiga, Sate Tegal “Laka-Laka”. “Laka-laka” dalam bahasa Tegal memiliki arti “tidak ada duanya” dan itu yang menjadi harapan Sunarto, pemilik Sate Tegal “laka-laka”.
“Kami dari bahan bakunya, bahan baku yang pilihan. Kambing yang tidak tua. Kalau sate sapi, kami pakai bahannya tenderloin. Untuk mendapat kualitas bagus, daging itu kalau selesai dipotong kemudian digantung. Setelah digantung kan itu diturunkan dagingnya. Kemudia dipisahkan daging yang bagus sama daging yang kurang bagus,” Penjelasan bahan-bahan segar yang menjadi bahan baku sate oleh Sunarto.
Baca Juga:Bayern vs PSG: Muller Isyaratkan Die Roten Sudah Kantongi Cara Redam Kylian Mbappe
Menurut Sunarto, sate yang bagus adalah sate yang memiliki tampilan bagus, yang rasanya bagus, yang aromanya bagus, yang bahannya bagus. Aspek itu-itu yang menjadi Sate Tegal “Laka-Laka” menjadi sukses seperti sekarang.
Sunarto memiliki prinsip “Saya harus berguna dan saya harus berguna bagi teman-teman, kiri kanan saya.” Dalam kesempatan tertentu Sate Tegal “Laka-Laka” diundang untuk menyajikan makanan di Istana, yang tentunya membuat Sunarto sangat bangga.
“Kalau Pak Jokowi, biasanya Bapak itu suka sate kambing yang pakai lemak, katanya lebih wangi. Kalau Ibu, favoritnya tengkleng. Kami Laka-Laka punya tengkleng juga, Ibu alhamdulillah suka itu,” Ujar Sunarto.
Wah jadi ga sabar nih mau coba makanan-makanan rekomendasi Bapak Presiden Joko Widodo.(*)
Sumber: https://youtu.be/RNKPwm7qiSs