SuaraBandungBarat.id - Baiquni Wibowo yang merupakan salah satu terdakwa kasus Ferdy Sambo mengungkap alasan menyalin rekaman CCTV.
Meski diperintahkan untuk menghapus dan melenyapkannya, Baiquni tetap menyalin berkas rekaman CCTV Kompleks Polri Duren Tiga.
Baiquni mengungkapkannya ketika menjawab pertanyaan dari jaksa penuntut umum (JPU) saat mendalami alasan Baiquni menyalin berkas rekaman CCTV tersebut.
Jaksa bertanya terkait tujuan Baiquni menyalin rekaman tersebut meski diperintahkan untuk dihapus dan dilenyapkan.
Baca Juga:5 Cara Atasi Sakit Tenggorokan yang Ampuh Dengan Bahan Alami Saat Cuaca Ekstrem Melanda
“Kan diperintahkan sama Arif Rachman, disuruh Kadiv Propam untuk menghapus semua file terkait CCTV tersebut, saksinya Karo Paminal (Hendra Kurniawan), tapi saksi sengaja meng-copy dengan izin dari Arif Rachman. Tujuannya ada enggak pada saat itu?,” tanya jaksa ke Baiquni yang dikutip dari pmjnews.com pada Kamis (5/1/2023).
Menjawab pertanyaan tersebut, Baiquni mengungkapkan bahwa alasannya menyalinnya untuk berjaga-jaga.
Dirinya mengantisipasi apabila ada masalah terkait penanganan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
“Tujuannya buat ya untuk kejadian seperti ini, saat ini,” jawab Baiquni.
Baiquni juga menjawab pertanyaan jaksa selanjutnya yang mendalami dengan alasan jika dirinya dipersalahkan.
Baca Juga:PJLP Diputus Kontrak karena Usia Dilimpahkan ke Keluarganya, Heru Budi: Tak Ada Arahan Begitu
Ternyata memang benar, dirinya sekarang merasa sedang terseret masalah kasus Ferdy Sambo dan dipersalahkan.
“Ya kayak sekarang ini, saya dipersalahkan. Untuk jaga-jaga buat (keadaan) kayak gini, saya dipersalahkan,” katanya.
Selain itu, Baiquni berkata bahwa dirinya menyalin rekaman CCTV karena perintah penghapusan dari Arif Rachman tidak biasa.
Menurutnya, Arif Rahman saat itu tidak tegas memerintahkannya sehingga dirinya sengaja menyalin rekaman tersebut.
Bahkan menurutnya perintah Arif Rahman berbeda dengan apa yang diperintahkan oleh Ferdy Sambo.
“Pak Arif juga, pada saat ngasih perintah (ke) saya, enggak yakin. Pak Arif ketika ngasih perintah ke saya untuk hapus, perintah dari FS, beda. Tidak seperti biasanya. Pak Arif menyampaikan itu enggak tegas. Makanya saya juga jadi ragu,” jelasnya.(*)
Sumber: pmjnews.com