SuaraBandungBarat.id – Nikita Mirzani dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Banten karena penyakit saraf terjepit di punggungnya. Sebelumnya sempat beredar isu bahwa Nikita sakit perut lantaran tidak mau makan selama di Rutan dan berita tersebut ditepis oleh pihak Nikita.
Pengacara Fahmi Bachmid menjelaskan kondisi Nikita Mirzani yang akhir – akhir ini mendapatkan perawatan lebih serius terkait penyakit syaraf tersebut. Melalui video yang diunggah oleh channel KH INFOTAINMENT pada Senin (7/11/2022), Fahmi angkat bicara.
Menurut Fahmi Bachmid selaku kuasa hukum Nikita Mirzani, sang artis memang memiliki penyakit tersebut dan bisa kambuh sewaktu – waktu. Aktivitas atau salah pergerakan bisa memicu kambuhnya sakit saraf ini.
“Kambuhnya kita tidak bisa memprediksi. Kalo orang mungkin salah jalan, salah duduk, tau – tau mungkin tergelincir itu mungkin bisa ketarik lagi”, jelas Fahmi melalui video call meeting.
Baca Juga:Kondisi Terkini Istri Korban KDRT di Depok, Ketua RT: Belakang Leher Sakit, Kena Pukulan
“Dan itu bisa menyebabkan kesakitan yang luar biasa”, lanjutnya.
Tak hanya dilarikan ke rumah sakit untuk diperiksa semata, penyakit yang cukup serius ini ternyata harus mendapatkan perawatan medis. Fahmi menyebutkan bahwa dokter yang menangani Nyai juga mengharuskan rawat inap hingga tiga hari.
“Kalo (menurut) dokter harus dirawat Nikitanya sampe tiga hari. Artinya perawatan itu harus intensif karena dia perlu terapi”, terangnya.
Meski dokter sudah menyuruh rawat inap untuk bisa menyembuhkan Nyai, namun selebriti kontroversial ini ternyata lebih merasa tidak nyaman ketika berada di rumah sakit. Berbaring dan tidak boleh beraktivitas malah membuatnya semakin terkekang.
“Tapi Niki merasa sudah tidak nyaman di rumah sakit, dia merasa lebih terpenjara dibanding di penjara sendiri”, lanjut Fahmi.
Baca Juga:DPRD Surabaya Melakukan Penambahan Anggaran Pembelian Dua Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar)
Kuasa hukum tersebut juga menjelaskan bahwa kliennya malah semakin menderita jika dirawat di rumah sakit, bukan karena sakit yang ia rasakan namun karena tidak bisa bebas.
“Jadi daripada dia semakin menderita, akhirnya dia menderita bukan karena sakitnya, menderita karena dia betul – betul dikotak seperti itu ya, mending balik aja lah”, imbuhnya.
Meski tak dapat penangguhan karena memiliki penyakit yang harus mendapatkan perawatan lebih, Nyai memilih untuk kembali ke Rutan Serang karena lebih bebas.
“Di rutan dia lebih bebas, bisa beraktivitas, bisa berolahraga. Sehingga kemarin dia balik ke rumah tahanan negara, ke rutan seperti itu lah”, lanjutnya. (*)
Sumber: YouTube KH INFOTAINMENT