SuaraBandungBarat.id - Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terus bergulir, tidak sedikit masyarakat kalangan menengah kebawah ikut merasakannya.
seperti yang terjadi di Kabupaten bandung Barat (KBB) ribuan buruh yang tergabung 4 koalisi serikat pekerja menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPDR Kabupaten Bandung Barat di jalan Raya Padalarang. selasa (13/09/2022).
Dalam aksinya massa mendesak Pemerintah Pusat segera mencabut kebijakan kenaikan harga BBM serta meminta Pemerintah Daerah menerbitkan regulasi tentang perlindungan bagi pekerja, salah satunya berisi penyesuaian upah.
Seperti yang disampaikan oleh Koordinator Aksi Buruh KKB Dede Rahmat menegaskan "Kita minta pemerintah Bandung Barat mengeluarkan sebuah regulasi perlindungan terhadap pekerja sebagai dampak kenaikan BBM. Bupati harus buatkan Perbup atau Kepbup berupa perintah kepada pengusaha agar melakukan penyesuaian upah. Karena dengan kenaikan BBM, upah juga harus disesuaikan," ucapnya
Baca Juga:Telkomsel Gelar Program Inkubasi Startup NextDev 2022
Menurutnya, Kenaikan BBM dinilai sangat merugikan kaum buruh karena harus mengeluarkan kebutuhan berlipat akibat melambungnya bahan pokok, sementara upah yang diterima tak naik. Di sisi lain, Bansos bagi buruh juga sulit didapat.
"BBM itu naik tanpa syarat terhadap siapa pun, tetapi kenapa Bansos yang diberikan kepada buruh mesti ada syaratnya. Maka kita tegas menolak kenaikan BBM dan skema Bansos," tambahnya.
Lebih lanjutnya, Dede menerangkan tuntutan pertama dari buruh berhasil dipenuhi dengan bukti tanda tangan sikap penolakan kenaikan BBM oleh seluruh Pimpinan DPRD Bandung Barat yang bakal dilayangkan ke Pemerintah Pusat.
Adapun aspirasi buruh tentang regulasi perlindungan pekerja berupa kebaikan upah belum terpenuhi karena memerlukan tahapan panjang dan pembahasan oleh bagian hukum Pemda kabupaten Bandung Barat.
"Kita tunggu regulasi perlindungan terhadap pekerja ini. Selain itu kita juga minta Bupati Bandung Barat berani merekomendasikan kenaikan UMK 2023 karena tahun 2022 upah buruh tidak mengalami kenaikan," terang Dede.
Baca Juga:Presiden Jokowi Undang Kepala Daerah ke Istana Negara, Bahas Apa?
Diketahui, dalam aksi unjuk rasa ini buruh sempat menggelar orasi dan memblokir lajur kiri Jalan Nasional Bandung-Cianjur.
Imbasnya, kendaraan dari arah Bandung menuju Cianjur dialihkan contraflow memakai lajur kanan untuk mengurai angka kemacetan
Sedangkan dari arah sebaliknya yakni Cianjur menuju Bandung dibelokkan melalui Pasar Tagong Padalarang menuju Jalan Raya Cihaliwung.
Pantauan di lokasi pada pukul 16:30 WIB, ribuan buruh membubarkan diri setelah beberapa orang perwakilan masa diterima audiensi dengan Pimpinan DPRD Bandung Barat.
Sumber : Suara.com